Tutorial Cara Menulis Artikel untuk Pemula

Menjadi seorang blogger punya tanggung jawabnya sendiri. Selain kemampuan koding minimal dasar yang dimiliki, hal lain yang tak kalah pentingnya adalah menulis. Banyak blogger yang malah menganggap hal ini tidak penting. Dikiranya ngeblog itu sekedar copy dan paste saja.
Kemampuan menyampaikan sesuatu kepada pengunjung blog akan jadi nilai tambah. Minimal ada orang yang dengan mudah menangkap apa yang hendak disampaikan pemilik blog. Tanpa ini, blog yang kita kelola hanyalah butiran debu yang meski ada tapi akan mudah hilang.

Dengan belajar menulis juga akan membantu banyak hal pada masa depan kita. Selain jadi blogger yang punya ciri khas, siapa kira besok-besok akan jadi penulis besar. Contohnya sudah banyak kalau ini. Dari sekedar menulis di blog hingga akhirnya jadi penulis terpandang.

Sayangnya, setiap kali hal ini dibicarakan, ada saja orang-orang yang mengaku tidak berbakat dalam dunia tulis menulis. Padahal punya niatan untuk jadi penulis atau setidaknya blogger. Satu hal yang harus diyakini sedari awal, tidak ada yang lahir langsung dengan bakat. Pun kalau ada, 99 persennya adalah kemauan. Bakat hanya punya sumbangsi yang kecil.

Saya sangat menghargai dan respect kepada orang-orang yang gigih belajar. Meski tergolong masih cetek dalam dunia tulis menulis, namun beberapa orang dengan suka rela mengundang saya untuk sekedar berbagi bagaimana cara menulis yang baik.

Waktu saya memang tidak sepenuhnya untuk Daftar Tutorial Populer. Ada banyak side job yang saya kerjakan. Salah satunya menulis untuk beberapa media nasional. Tidak sedikit pula projek penulisan buku melibatkan saya. Baik menggunakan nama atau sekedar editor hingga ghost writer atau penulis bayangan.

Tapi di blog ini saya adalah Wisa Rahardi. Orang yang juga haus akan banyak pengetahuan. Tulisan ini sedikit dedikasi dari sosok lain yang saya perankan. Semoga bisa bermanfaat agar kemudian satu persatu kebiasaan copy paste dalam dunia blogging bisa hilang.

Sifat dan Karakteristik Tulisan
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari".

Pramoedya Ananta Toer menuliskan kata-kata itu dalam buku 'Child of All Nations'. Penggalan kalimat di atas merujuk pada kata-kata ibunya yang sepenuh hati mencintai Pram. Dan benar saja, hingga Pram meninggalkan dunia ini, kata-katanya tak pernah mati. Ia tetap abadi.
Begitulah penggambaran betapa pentingnya menulis itu. Ia seakan punya nyawa dan hidup. Apalagi kalau tulisannya memang penuh kesan bagi pembacanya. Karena hidup, maka tulisan selayaknya pula memiliki sifat dan karakteristik.
Memulai menulis berarti bermula pula memahami apa yang kita tulis. Karena tulisan yang bernyawa adalah tulisan yang juga dengan mudah dipahami orang lain. Tulisan yang tidak bernyawa bisa jadi karena penulisnya nyaris tidak memahami apa yang ia utarakan.

Bukan hanya pada penulisan ilmiah, sekadar menulis di blog pun harusnya punya sifat dan karakter yang kuat. Semakin berkarakter tulisan kita, akan semakin mudah orang mengidentifikasi. Meski di copy oleh orang lain, karakter penulisnya akan tetap terbaca dengan mudah.

Secara umum, karya tulis memiliki sifat yang ilmiah. Diantaranya:

Lugas : Artinya tulisan tidak mengandung unsur emosional berlebih di dalamnya. Tidak pula mengandung arti yang luas. Misal hendak menulis soal cara menulis, yang dibahas ya cara menulis, tidak memasukkan usur lain seperti cara memperbaiki sepeda di dalamnya
Logis : Kata-kata yang dipakai dalam tulisan tidak melabrak aturan, alias disusun secara konsisten. Kalau menulis cara memasak gulai, harusnya lebih runut dengan logika yang masuk akal. Jangan membuat orang berpikir cara yang kita sampaikan tidak mungkin terwujud.

Efektif : Kalimat yang disajikan merupakan kebulatan pikiran. Jangan menyajikan kalimat yang membuat dahi pembaca mengkerut karena tidak paham. Di dalamnya ada unsur penekanan serta pengembangan yang berdaya guna.

Efisien : Sebaiknya dalam menyajikan tulisan, kata-kata yang dipilih merupakan bahasa umum yang mudah dipahami manusia. Jangan menulis untuk menyenangkan robot, karena yang menilai pada akhirnya adalah manusia. Kalau ada kata yang kurang populer, sebaiknya mencari padanannya.

Baku : Khasanah bahasa Indonesia kita sangat kaya. Tulisan yang baik menggunakan kata yang baku. Jangan karena ingin dituduh anak modern, bahasa juga sesuai kata-kata sehari-hari. Singkatnya, hindari menggunakan kata alay atau menulis dengan banyak singkatan dan unsur huruf dan angka. Jangan.

Sifat dasar tulisan di atas penting diperhatikan. Walau untuk menulis di blog tidak selamanya diperlukan. Namun yang paling mendasar adalah tulisan itu mudah dipahami dan pesan yang hendak disuarakan sampai ke pembaca.

Sejauh ini pun saya masih terus belajar bagaimana semua pembaca bisa paham apa yang saya tuliskan. Karena setiap tulisan memiliki pasarnya sendiri. Itu menjadi pekerjaan berat. Tidak semua artikel di blog ini mudah dipahami orang. Ada yang memang dikhususkan untuk yang tidak mengerti topik tertentu sama sekali. Ada pula yang diperuntukkan ke orang-orang untuk pemahaman tindak lanjut.

Menulis artikel tutorial ngeblog misalnya. Sebaiknya penulis harus memahami apa yang ia hendak sampaikan. Cara mudah memahaminya dengan mencobanya secara langsung. Jangan sekali-kali menulis sesuatu yang belum diterapkan dan berhasil. Karena jika begitu tulisan tidak bernyawa.

Ada tiga langkah taktis yang harus dilakukan untuk menulis artikel. Dengan topik apapun, konsep ini tetap berlaku.

1. Prapenulisan

Sebelum memulai menulis dengan topik tertentu, hal pertama yang dilakukan adalah memahami apa yang ditulis. Mencari datanya hingga melakukan observasi jika perlu. Setelah semua tersaji, barulah masuk ke tahap selanjutnya.

2. Penulisan

Saat menulis, pahami dulu, tulisan tersebut hendak disajikan secara hard atau soft. Hard artinya penyampaian secara gamblang dan soft lebih bertutur. Metode piramida terbalik diperlukan dan pemahaman soal 5W+1H juga dibutuhkan. Sama yang penting paham soal SPOK.

3. Revisi

Sentuhan akhir dalam menulis adalah melakukan revisi. Ketika pertama kali menulis, semua ide kita curahkan dalam tulisan. Kadang ada hal yang tidak penting ikut nimbrung. Maka perlu melakukan revisi sebelum akhirnya dipublikasikan.

Penjelasan masing-masing langkah di atas butuh tupoksinya sendiri. Saya akan membahasnya di artikel lain. Jika semua diterapkan, maka artikel yang kita hasilkan akan kaya dan tidak dianggap cetek. Hal ini perlu untuk blog yang telah menjadikan blogger sebagai profesi.

Menulis untuk medium digital, semacam blog begini juga punya sentuhan khusus. Ada unsur bernama SEO yang harus diperhatikan. Mulai dari penulisan judul hingga isi, langkahnya beda sendiri. Berpikir online akan sangat membantu.

Soal cara mengenakkan tulisan pun perlu pengetahuan yang baik. Namun cara paling mudah yang bisa dilakukan adalah dengan rajin membaca. Apa saja yang menarik minat, sebaiknya baca. Pelajari cara mereka menyusun kata hingga kalian mau menyelesaikannya hingga tuntas.

No comments:

Post a Comment